Senin, 21 September 2015

KURIKULUM SMP N 1 SLUKE 2015/2016 BAB 1

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
    Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidik dan peserta didik.Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing – masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, Kalender Pendidikan dan Silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

    Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi ( SI ) dan Standar Kompetensi Kelulusan ( SKL ) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 (PP. 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan setiap satuan pendidikan untuk membuat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.

    Selain itu, penyusunan KTSP mengakomodasi penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang sudah mulai dilaksanakan sejak diberlakukannya otonomi daerah sehingga dengan penyusunan KTSP memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

    Di SMP Negeri 1 Sluke Kabupaten Rembang, kondisi sosial masyarakat sangatlah majemuk dan heterogen, namun kecenderungan pendukungan penyelenggaraan pendidikan cukup kondusif. Hal ini terlihat dari dukungan masyarakat kepada sekolah melalui peran komite sekolah yang sangat besar dalam mengembangkan program-program yang dicanangkan oleh sekolah. Diantara dukungan yang diberikan komite sekolah kepada sekolah antara lain peran serta dalam pengembangan sarana dan prasarana pendidikan berupa bangunan fisik sekolah.

    Secara geografis SMP Negeri 1 Sluke Kabupaten Rembang berada di jalur pantura dengan sentra perekonomiannya, juga lingkungan yang majemuk dan heterogen namun sangat kondusif untuk mendukung penyelenggaraan proses pendidikan, dimana akses menuju sekolah berada di jalur pantai utara, Untuk jalur ke selatan berupa bukit bukit tetapi terdapat sarana transportasi yang cukup, sehingga memudahkan siswa untuk menuju ke sekolah dengan menggunakan jasa transportasi. Hal ini akan menumbuhkembangkan peningkatan proses belajar mengajar.

    Untuk perangkat pendukung dan media pembelajaran yang sangat dibutuhkan dalam pelaksaaan proses belajar mengajar masih dirasa sangat kurang, sehingga perlu adanya penambahan perangkat dan media pembelajaran serta perangkat informasi yang mendukung proses pembelajaran. Ditinjau dari kompetensi pendidik, SMP Negeri 1 Sluke yang merupakan SMP negeri tertua di wilayah Kecamatan Sluke dan memiliki input peserta didik yang cukup tinggi dibanding dengan sekolah-sekolah disekitarnya, sehingga memungkinkan untuk peningkatan kualitas pendidikan.

    SMP Negeri 1 Sluke Kabupaten Rembang yang merupakan salah satu aset pendidikan formal di Kabupaten Rembang berusaha untuk selalu meningkatkan kinerja seluruh komponen sekolah, juga akan melengkapi segala perangkat pembelajaran dan media pembelajaran yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan Proses Belajar Mengajarnya, sehingga inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan semakin beragam.

    Selain itu, penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Sluke mengakomodasi penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang sudah mulai dilaksanakan sejak diberlakukannya otonomi daerah sehingga dengan penyusunan KTSP memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah.
  2. Tujuan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
    Pelaksaan kurikulum di setiap satuan pendidikan disusun dengan memberi kesempatan peserta didik sebagai berikut :
    1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan (pembelajaran) yang bermutu, memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
    2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu :
      • Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
      • Belajar untuk memahami dan menghayati
      • Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
      • Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
      • Belajar untuk membangun dan menemukan jatidiri melalui proses belajar yangaktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
    Pengembangan KTSP disusun dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
    1. Peningkatan Iman dan Takwa serta Akhlak MuliaKeimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukankepribadian peserta didik secara utuh. Oleh karena itu, kurikulum yang disusun sebisamungkin dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia pada setiap mata pelajaran.
    2. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik. Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusiasecara holistik sehingga memungkinkan potensi afektif, kognitif, dan psikomotorberkembang secara optimal. Oleh karena itu, kurikulum harus disusun denganmemperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.
    3. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan. Setiap daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan yang beragam. Oleh karena itu, setiap daerah memerlukan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup siswa sehari-hari. Kurikulum yang disusun harus memuat keragaman tersebut sehingga dapat menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
    4. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional. Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional secara berimbang.
    5. Tuntutan Dunia Kerja. Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Olehkarena itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali pesertadidik memasuki dunia kerja. Kompetensi ini sangat penting, terutama bagi satuanpendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
    6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (Ipteks). Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang bercirikan masyarakat berbasis pengetahuan di mana ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan penyesuaiandengan perkembangan ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
    7. Agama. Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
    8. Dinamika Perkembangan Global.Pendidikan harus menciptakan kemandirian individu dan kemandirian bangsa. Hal ini sangat penting pada masa pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin erat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
    9. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan. Pendidikan bertujuan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik sehingga dapat memberikan landasan penting bagi upaya pemeliharaanpersatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulumharus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuannasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
    10. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat. Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
    11. Kesetaraan Gender. Kurikulum harus diarahkan pada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan gender.
    12. Karakteristik Satuan Pendidikan. Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
  3. Prinsip Pengembangan Kurikulum
    Berpedoman pada panduan penyusunan dan pengembangan kurikulum yang disusun oleh BSNP, KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
    1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
      Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral (student oriented) unyuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan. dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
    2. Beragam dan terpadu.
      Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
    3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
      Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis.Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
    4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
      Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
    5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
      Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
    6. Belajar sepanjang hayat.
      Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
    7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
      Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).






    Bacaan terkait:
    1. Cover
    2. Bab II Tujuan
    3. Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum
    4. Bab IV Kalender Pendidikan



    Di upload oleh Amin Wahyudi

    SEKILAS
    AMIN WAHYUDI
    Sehari-hari mengajar di SMP N 1 Sluke. Mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris.
    Selain mengelola blog sekolah (blog ini) dia juga punya blog pribadi yang dia maksudkan sebagai blog pendidikan.







Rabu, 09 September 2015

LATIHAN EXCEL BERSAMA PAK AMIN WAHYUDI

Apa kabar para siswa semua?

Pada kesempatan ini kita akan belajar menggunakan Excel. Program Excel sangat bermanfaat untuk kerja yang memerlukan pengolahan angka.

Pada halaman ini kalian bisa melihat contoh rumus dan mempraktekkannya di lembar Excel yang berada di sebelah kanan.


CONTOH RUMUSLEMBAR LATIHAN
Kalian akan diberikan contoh-contoh rumus, perhatikan baik-baik contoh tersebut. Selanjutnya tulislah contoh tersebut pada lembar latihan yang berada di sebelah kanan. Lembar untuk latihan berupa lembar Excel.
  1. MENJUMLAH
    Contoh:
    sel 1sel 2rumus
    515=sum(A2:B2)

    Sekarang pada sel 1 atau sel 2 gantilah dengan sebarang angka.
  2. MENGURANGI
    Contoh:
    sel 1sel 2rumus
    155=A10-B10

    Sekarang pada sel 1 atau sel 2 gantilah dengan sebarang angka.
  3. MENGALIKAN
    Contoh:
    sel 1sel 2rumus
    155=A18*B18

    Sekarang pada sel 1 atau sel 2 gantilah dengan sebarang angka.
  4. MEMBAGI
    Contoh:
    sel 1sel 2rumus
    155=A26/B26

    Sekarang pada sel 1 atau sel 2 gantilah dengan sebarang angka.







Di upload oleh Amin Wahyudi

SEKILAS
AMIN WAHYUDI
Sehari-hari mengajar di SMP N 1 Sluke. Mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris.
Selain mengelola blog sekolah (blog ini) dia juga punya blog pribadi yang dia maksudkan sebagai blog pendidikan.

Selasa, 08 September 2015

Minggu, 06 September 2015

FOTO AGUSTUSAN 2015






















Di upload oleh Amin Wahyudi

SEKILAS
AMIN WAHYUDI
Sehari-hari mengajar di SMP N 1 Sluke. Mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris.
Selain mengelola blog sekolah (blog ini) dia juga punya blog pribadi yang dia maksudkan sebagai blog pendidikan.







Jumat, 04 September 2015

PERINGATAN 17 AGUSTUS 2015

Senin 17 Agustus 2015 diadakan upacara tingkat kecamatan Sluke untuk memperingati 70 tahun Indonesia merdeka. Upacara pengibaran bendera di pagi hari dan penurunan bendera di sore hari dilaksanakan di lapangan Kridanggo Sluke.

Para siswa SMP N 1 Sluke menunjukkan rasa syukur dan hormat yang tinggi atas kemerdekaan Indonesia ini. Mereka turut memberi andil pada suksesnya peringatan hari penting ini dengan menjadi petugas upacara dengan kesungguhan dan disiplin tinggi.

Beberapa tugas yang diemban para siswa SMP N 1 Sluke;
  1. PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka)


    M Arrafi Sandy P, dari kelas 9A, menjadi komandan Paskibra, baik untuk upacara pagi maupun sore


    Angga Rista Olivia menjadi pembawa bendera pada pasukan-8 (Pasukan pengibar bendera).
    Siswa-siswa lainnya banyak masuk di pasukan 17, pasukan 8, dan pasukan 45

  2. Regu PADUAN SUARA


  3. Regu paduan suara SMP N 1 Sluke didampingi para pembina Bpk Adib Jauhari (kiri) dan Bpk Hindro Wahyudi (kanan).

  4. Peserta Upacara
  5. Siswa yang tidak bertugas masuk dalam barisan peserta upacara. Terlihat dalam foto saat menjelang upacara dimulai.




Selain ambil bagian dalam upacara, siswa SMP N 1 Sluke juga memeriahkan peringatan HUT RI ke-70 dengan menampilkan 41 regu gerak jalan dan karnaval.

KARNAVAL

SMP N 1 Sluke menjadi bintang karnaval dengan penampilan maskot "Belalang Sembah dan serombongan kupu-kupu cantiknya.
Belalang sembah mengandung makna sikap hormat hamba kepada TUHAN.


Barisan kupu-kupu cantik.





Atas peran aktif dalam kegiatan karnaval, SMP N 1 Sluke mendapatkan penghargaan pada malam anugerah penghargaan yang diadakan di kantor kecamatan Sluke.


Di upload oleh Amin Wahyudi

SEKILAS
AMIN WAHYUDI
Sehari-hari mengajar di SMP N 1 Sluke. Mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris.
Selain mengelola blog sekolah (blog ini) dia juga punya blog pribadi yang dia maksudkan sebagai blog pendidikan.







.