Sumber | : | http://www.jpnn.com/read/2012/05/26/128505/Mayoritas-Perokok-Miskin,-Pendidikan-Rendah- |
Halo para siswa. Ternyata ......, merokok dan kemiskinan, berkait erat lho ! Ini buktinya.
- "Merokok lebih banyak dilakukan orang yang miskin dan berpendidikan rendah. Mayoritas mereka tidak sekolah atau tidak tamat SD", jelas Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Ekowati Rahajeng dalam temu media di gedung Kemenkes (25/5/2012).
- Penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) menyebutkan banyak rumah tangga termiskin atau berpenghasilan rendah terjerat konsumsi rokok.
- Pengeluaran untuk rokok ini mengalahkan 23 jenis pengeluaran lainnya, seperti biaya kesehatan atau pendidikan," jelas peneliti Lembaga Demografi FE UI, Abdillah Ahsan (25/5/2012)
"Jadi konsumsi rokok per 10 tahun alias 3650 bungkus, biayanya mencapai Rp 36.500.000. Biaya itu setara dengan biaya naik haji, DP rumah, renovasi rumah, beli motor, DP Mobil, sampai modal usaha kecil.
Karena itu, Abdillah mengatakan sebaiknya mulai berhenti merokok dan mengalihkan biaya untuk keperluan pokok yang lain. "Banyak orang miskin yang menyatakan susah untuk bayar uang sekolah, untuk makan. Padahal mereka bisa membeli rokok. Artinya kan ada alokasi dana untuk itu. Cobalah berhenti merokok," imbuh dia.Image : http://www.thefrisky.com/2009-06-12/what-do-you-do-if-your-boyfriend-becomes-a-smoker/